Berikut ini adalah sebagian kecil dari berfikir paradoks yang berkembang akhir-akhir ini dalam masyarakat luas. Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian umat Islam dan para tokoh mereka. Di antaranya :
 Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi  milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan  mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya.
Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi  milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan  mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya. Namun, bila yang mencuri itu seorang nenek atau masyarakat  bawah (lemah), dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan dan diputuskan  hukuman penjara, kendati mereka mengambil hanya satu buah semangka atau  tiga buah kakau, mungkin saja karena lapar.
Namun, bila yang mencuri itu seorang nenek atau masyarakat  bawah (lemah), dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan dan diputuskan  hukuman penjara, kendati mereka mengambil hanya satu buah semangka atau  tiga buah kakau, mungkin saja karena lapar. Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan  melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab  Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang  mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi  dan menafsirkan agama.
Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan  melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab  Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang  mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi  dan menafsirkan agama. Namun, bila ada khatib, ustazd atau masyarakat Muslim  mengajak jamaah dan umat Islam untuk konsiten dengan ajaran agamanya,  maka orang dengan mudah menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau  ustazd yang keras dan tidak bisa berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu  dicurigai sebagai calon teroris.
Namun, bila ada khatib, ustazd atau masyarakat Muslim  mengajak jamaah dan umat Islam untuk konsiten dengan ajaran agamanya,  maka orang dengan mudah menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau  ustazd yang keras dan tidak bisa berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu  dicurigai sebagai calon teroris. Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang  mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji  kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.
Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang  mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji  kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan. Akan tetapi, apa yang tercantum dalam Al-Qur’an belum tentu  dipercayai dan diyakini kebenarannya, kendati mengaku sebagai Muslim.  Padahal Al-Qur’an itu Kalamullah (Ucapan Allah) yang mustahil berbohong.  Kebenarannya sudah teruji sepnajang masa dari berbagai sisi ilmu  pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul anggapan mengajarkan Al-Qur’an bisa  mengajarkan paham terorisme.
Akan tetapi, apa yang tercantum dalam Al-Qur’an belum tentu  dipercayai dan diyakini kebenarannya, kendati mengaku sebagai Muslim.  Padahal Al-Qur’an itu Kalamullah (Ucapan Allah) yang mustahil berbohong.  Kebenarannya sudah teruji sepnajang masa dari berbagai sisi ilmu  pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul anggapan mengajarkan Al-Qur’an bisa  mengajarkan paham terorisme. Tidak sedikit manusia, termasuk yang mengaku Muslim yakin  dan bangga dengan sistem hidup ciptaan manusia (jahiliyah), kendati  sistem yang mereka yakini dan banggakan itu menyebabkan hidup mereka  kacau dan mereka selalu menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak  adilan dari para penguasa negeri mereka. Mereka masih saja mengklaim :  inilah jalan hidup yang sesuai dengan akhir zaman.
Tidak sedikit manusia, termasuk yang mengaku Muslim yakin  dan bangga dengan sistem hidup ciptaan manusia (jahiliyah), kendati  sistem yang mereka yakini dan banggakan itu menyebabkan hidup mereka  kacau dan mereka selalu menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak  adilan dari para penguasa negeri mereka. Mereka masih saja mengklaim :  inilah jalan hidup yang sesuai dengan akhir zaman. Namun, bila ada yang mengajak dan menyeru untuk  kembali kepada hukum Islam, maka orang akan menuduh ajakan dan seruan  itu akan membawa kepada keterbelakangan, kekerasan dan terorisme,  padahal mereka tahu bahwa Islam itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta  mereka (Allah) untuk keselamatan dunia dan akhirat dan Allah itu  mustahil keliru dan menzalimi hamba-Nya.
Namun, bila ada yang mengajak dan menyeru untuk  kembali kepada hukum Islam, maka orang akan menuduh ajakan dan seruan  itu akan membawa kepada keterbelakangan, kekerasan dan terorisme,  padahal mereka tahu bahwa Islam itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta  mereka (Allah) untuk keselamatan dunia dan akhirat dan Allah itu  mustahil keliru dan menzalimi hamba-Nya. Ketika seorang Yahudi atau agama lain memanjangkan  jenggotnya, orang akan mengatakan dia sedang menjalankan ajaran  agamanya.
Ketika seorang Yahudi atau agama lain memanjangkan  jenggotnya, orang akan mengatakan dia sedang menjalankan ajaran  agamanya. Namun, saat seorang Muslim memelihara jenggotnya, dengan  mudah orang menuduhnya fundamentalis atau teroris yang selalu harus  dicurigai, khususnya saat masuk ke tempat-tempat umum seperti hotel dan  sebagainya.
Namun, saat seorang Muslim memelihara jenggotnya, dengan  mudah orang menuduhnya fundamentalis atau teroris yang selalu harus  dicurigai, khususnya saat masuk ke tempat-tempat umum seperti hotel dan  sebagainya. Ketika seorang Biarawati memakai pakaian yang menutup  kepala dan tubuhnya dengan rapih, orang akan mengatakan bahwa sang  Biarawati telah menghadiahkan dirinya untuk Tuhan-nya.
Ketika seorang Biarawati memakai pakaian yang menutup  kepala dan tubuhnya dengan rapih, orang akan mengatakan bahwa sang  Biarawati telah menghadiahkan dirinya untuk Tuhan-nya. Namun, bila wanita Muslimah menutup auratnya dengan jilbab  atau hijab, maka orang akan menuduh mereka terbelakang dan tidak sesuai  dengan zaman, padahal mereka yang menuduh itu, para penganut paham  demokrasi, yang katanya setiap orang bebas menjalankan keyakinan  masing-masing.
Namun, bila wanita Muslimah menutup auratnya dengan jilbab  atau hijab, maka orang akan menuduh mereka terbelakang dan tidak sesuai  dengan zaman, padahal mereka yang menuduh itu, para penganut paham  demokrasi, yang katanya setiap orang bebas menjalankan keyakinan  masing-masing. Bila  wanita Barat tinggal di rumah dan tidak bekerja di  luar karena menjaga, merawat rumah dan mendidik anaknya, maka orang akan  memujinya karena ia rela berkorban dan tidak bekerja di luar rumah demi  kepentingan rumah tangga dan keluarganya.
Bila  wanita Barat tinggal di rumah dan tidak bekerja di  luar karena menjaga, merawat rumah dan mendidik anaknya, maka orang akan  memujinya karena ia rela berkorban dan tidak bekerja di luar rumah demi  kepentingan rumah tangga dan keluarganya. Namun, bila wanita Muslimah tingal di rumah menjaga  harta suami, merawat dan mendidik anaknya, maka orang akan menuduhnya  terjajah dan harus dimerdekakan dari dominasi kaum pria atau apa yang  sering mereka katakan dengan kesetaraan gender.
Namun, bila wanita Muslimah tingal di rumah menjaga  harta suami, merawat dan mendidik anaknya, maka orang akan menuduhnya  terjajah dan harus dimerdekakan dari dominasi kaum pria atau apa yang  sering mereka katakan dengan kesetaraan gender. Setiap mahasiswi Barat bebas ke kampus dengan berbagai  atribut hiasan dan pakaian yang disukainya, dengan alasan itu adalah hak  asasi mereka dan kemerdekaan mengekpresikan diri.
Setiap mahasiswi Barat bebas ke kampus dengan berbagai  atribut hiasan dan pakaian yang disukainya, dengan alasan itu adalah hak  asasi mereka dan kemerdekaan mengekpresikan diri. Namun, bila wanita Muslimah ke kampus atau ke tempat  kerja dengan memakai pakaian Islaminya, maka orang akan menuduhnya  eksklusif dan berfikiran sempit tidak sesuai dengan peraturan  dan  paradigma kampus atau tempat kerja mereka.
Namun, bila wanita Muslimah ke kampus atau ke tempat  kerja dengan memakai pakaian Islaminya, maka orang akan menuduhnya  eksklusif dan berfikiran sempit tidak sesuai dengan peraturan  dan  paradigma kampus atau tempat kerja mereka. Bila anak-anak mereka sibuk dengan berbagai macam mainan  yang mereka ciptakan, mereka akan mengatakan ini adalah pembinaan bakat,  kecerdasan dan kreativitas sang anak.
Bila anak-anak mereka sibuk dengan berbagai macam mainan  yang mereka ciptakan, mereka akan mengatakan ini adalah pembinaan bakat,  kecerdasan dan kreativitas sang anak. Namun, bila anak Muslim dibiasakan mengikuti  pendidikan praktis agamanya, maka orang akan mengatakan bahwa pola  pendidikan seperti itu tidak punya harapan dan masa depan.
Namun, bila anak Muslim dibiasakan mengikuti  pendidikan praktis agamanya, maka orang akan mengatakan bahwa pola  pendidikan seperti itu tidak punya harapan dan masa depan. Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh seseorang, atau  melakukan  agresi ke negeri Islam khususnya di Paestina,  Afghanistan,  Irak dan sebagainya, tidak ada yang mengaitkannya dengan agama mereka.  Bahkan mereka mengakatakan itu adalah hak mereka dan demi menyelamatkan  masyarakat Muslim di sana.
Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh seseorang, atau  melakukan  agresi ke negeri Islam khususnya di Paestina,  Afghanistan,  Irak dan sebagainya, tidak ada yang mengaitkannya dengan agama mereka.  Bahkan mereka mengakatakan itu adalah hak mereka dan demi menyelamatkan  masyarakat Muslim di sana. Akan tetapi, bila kaum Muslim melawan agresi Yahudi  atas Palestina, atau Amerika Kristen di Irak dan Afghanistan, mereka  pasti mengaitkannya dengan Islam dan menuduh kaum Muslim tersebut  sebagai pemberontak dan teroris .
Akan tetapi, bila kaum Muslim melawan agresi Yahudi  atas Palestina, atau Amerika Kristen di Irak dan Afghanistan, mereka  pasti mengaitkannya dengan Islam dan menuduh kaum Muslim tersebut  sebagai pemberontak dan teroris . Bila seseorang mengorbankan dirinya untuk  menyelamatkan orang lain, maka semua orang akan memujinya dan berhak  mendapatkan penghormatan.
Bila seseorang mengorbankan dirinya untuk  menyelamatkan orang lain, maka semua orang akan memujinya dan berhak  mendapatkan penghormatan. Namun, bila orang Palestina melakukan hal yang sama  untuk menyelamatkan anaknya, saudaranya atau orang tuanya dari  penculikan dan pembantaian tentara Israel, atau menyelamatkan rumahnya  dari kehancuran serangan roket-roket Israel, atau memperjuangkan masjid  dan kitab sucinya dari penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya  TERORIS. Kenapa? Karena dia adalah seorang Muslim.
Namun, bila orang Palestina melakukan hal yang sama  untuk menyelamatkan anaknya, saudaranya atau orang tuanya dari  penculikan dan pembantaian tentara Israel, atau menyelamatkan rumahnya  dari kehancuran serangan roket-roket Israel, atau memperjuangkan masjid  dan kitab sucinya dari penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya  TERORIS. Kenapa? Karena dia adalah seorang Muslim. Bila anak-anak Yahudi diajarkan perang dan senjata  otomatis untuk membunuh kaum Muslimin Palestina, maka orang akan  menegatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah upaya membela diri  kendati mereka adalah agresor.
Bila anak-anak Yahudi diajarkan perang dan senjata  otomatis untuk membunuh kaum Muslimin Palestina, maka orang akan  menegatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah upaya membela diri  kendati mereka adalah agresor. Namun, bila anak Palestina belajar melemparkan batu  menghadapi prajurit Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan senjata  canggih lainhya saat menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka,  maka orang akan menuduh mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas  ditangkap, dipatahkan tangannya dan dipenjarakan belasan tahun.
Namun, bila anak Palestina belajar melemparkan batu  menghadapi prajurit Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan senjata  canggih lainhya saat menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka,  maka orang akan menuduh mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas  ditangkap, dipatahkan tangannya dan dipenjarakan belasan tahun.Nah, inilah sekelumit keajaiaban manusia di akhir zaman ini. Bisakah kita mendapatkan pelajaran yang baik sehingga dapat menentukan sikap yang benar, atau kita akan jatuh menjadi korban keajaiban akhir zaman? Allahul musta’an….(fj)
sumber:http://www.eramuslim.com/berita/dunia/keajaiban-manusia-akhir-zaman.htm
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar