Blogger news

Minggu, 25 Desember 2011

Dibalik Keindahan Danau Batur, Riwayat Geologi Mengerikan


Danau Batur di Kintamani, Bali, sebagai salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Dengan luasan mencapai 16,6 kilometer persegi, Danau Batur merupakan danau kaldera terluas kedua di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara. Di balik keindahan Danau Batur menyimpan riwayat geologi yang dahsyat dan mengerikan. Danau kaldera berbentuk bulan sabit ini terbentuk oleh serangkaian letusan dahsyat. Letusan itu turut membentuk seluruh lanskap Pulau Bali.
Selain menampilkan indahnya pemandangan, luasnya Danau Batur ini juga menggambarkan banyaknya volume material yang terlontar saat pembentukannya. Letusan mematikan itu terjadi sekitar 29.300 tahun lalu, diawali dengan muntahan 84 kilometer kubik ignimbrit (material vulkanik). Letusan dahsyat ini membentuk kaldera Batur pertama. Jejak material vulkanik yang dilontarkan dalam letusan itu tersebar hingga ke Ubud dan sisi utara Denpasar atau sekitar 40 km dari Danau Batur dengan ketebalan ignimbrit hingga 120 meter. Selama ribuan tahun, material vulkanik itu membatu dan kini ditambang masyarakat menjadi bahan bangunan.
Letusan besar kedua terjadi 20.150 tahun lalu, memuntahkan 19 km3 ignimbrit dan membentuk kaldera kedua. Di dasar kaldera kedua ini kemudian tumbuh Gunung Api Batur. Jejak letusan besar kedua ini tersingkap sempurna di kompleks Pura Gunung Kawi sekitar 21 km dari Danau Batur. Ignimbrit yang membentuk tebing hingga 20 meter itu dipahat menjadi kompleks untuk memuliakan roh leluhur, termasuk Raja Udayana. Pura ini dibangun sekitar abad ke-11.
Kedahsyatan letusan kaldera kedua itu melalui singkapan material vulkanik di tebing sekitar Jalan Besakih-Panelokan, 10 kilometer dari kaldera Batur. Singkapan itu menunjukkan adanya serangkaian letusan sebelum terjadi letusan dahsyat yang melontarkan isi dapur magma ke udara hingga 40 km.
Gunung Batur
Gunung Batur merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung ini memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km. Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m – 2152 m (puncak G. Abang). Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 – 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.
Gunung Batur terdiri dari tiga kerucut gunung api dengan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II dan Batur III.
Lava dari letusan Gunung Batur pada 1926 nyaris menimbun candi bentar di komplek pura.
Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan letusan G. Batur yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804 dan letusan terakhir terjadi tahun 2000. Sejak tahun 1804 hingga 2005, Gunung Batur telah meletus sebanyak 26 kali dan paling dahsyat terjadi tanggal 2 Agustus dan berakhir 21 September 1926. Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur.
Desa Batur yang baru, dibangun kembali di pinggir kaldera sebelah selatan Kintamani. Pura Ulun Danu dibangun kembali, hingga saat ini masih terkenal sebagai pura yang paling indah di Bali. Pura ini dipersembahkan untuk menghormati “Dewi Danu” yakni dewi penguasa air, seperti halnya pura yang terdapat di Danau Bratan juga dipersembahkan untuk memuja “Dewi Danu”.
Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai obyek wisata andalan Kabupaten Bangli. Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur merupakan puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati untuik dijadikan Sthana Betari Danuh (istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu, seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Batur menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang mereka. Dengan menghantarkan suminih ini maka kawasan gunung Batur menjadi daerah yang subur.
Daerah yang dapat ditonjolkan sebagai obyek wisata adalah kawah, kaldera dan danau. Terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai “Tirta Suci”
Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur adalah Trunyan. Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan kerajaan Majapahit. Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban, sebuah tempat makam desa, namun jenazah tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan upacara kematian yang rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang masih baru.
Evolusi Gunung Batur terjadi dalam lima tahap.
1. Aktivitas vulkanik yang membentuk kerucut Gunung Batur tua hingga berketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut. Tahap kedua adalah letusan dahsyat yang menyebabkan kerucut gunung api hilang hingga separuhnya.
2. Letusan besar ini yang menghasilkan kaldera pertama dan menyisakan dasar kaldera di sisi barat laut yang dikenal dengan Undak Kintamani. Undak ini berada sekitar 300 meter di atas dasar kaldera kedua.
3. Pembentukan Gunung Abang dan gunung api kecil lain. Pembangunan kembali Gunung Api Batur ini diikuti tahap keempat, yaitu penghancuran kerucut gunung api. Letusan besar kedua ini menyebabkan amblesnya dasar kaldera pertama dan hilangnya separuh tubuh Gunung Abang.
4. Letusan ini diikuti oleh pembentukan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit. Danau ini memiliki titik terpanjang 13,8 km dan titik terpendek 10 km dengan tinggi pematang 1.267 meter hingga 2.152 meter. Masyarakat Trunyan, yang dikenal sebagai masyarakat Bali Mula, mendiami tepian sisi timur danau ini selama ratusan tahun. Bahkan, banyaknya temuan pemujaan megalitik di sekitar Batur menunjukkan bahwa kawasan ini telah dihuni sejak zaman prasejarah.
5. Pembentukan kerucut gunung api yang dimulai sekitar 5.000 tahun lalu dan terus berlangsung hingga saat ini. Namun, letusan Gunung Api Batur muda itu baru ada sejak 1804 dan telah terjadi 28 kali hingga 2000.
Letusan katastropik Batur bisa berulang. Kesimpulan itu dibuat setelah keduanya meneliti proses pembentukan magma Gunung Batur dari basaltik (encer) ke dasitik (sangat kental).
Magma dasitik, bencana Geologi sangat kental dan kaya gas sehingga menyebabkan letusan yang sangat dahsyat, sebagaimana terjadi pada Gunung Krakatau saat meletus 1883.
Terdapat kkemiripan sifat kimia dan mineral batuan antara Batur dan Krakatau. Meski magma yang dimuntahkan Batur dalam 28 kali letusan terakhir bersifat basaltik. Ssifat magma ini bisa berubah menjadi dasitik.
Gunung Batur Saat Ini
Di kaki gunung api muda itu bertebaran permukiman yang mengikuti garis pantai Danau Batur. Sejak ratusan tahun silam, masyarakat Trunyan telah menempati sisi timur danau. Bahkan, kehidupan manusia di sekitar danau ini diperkirakan telah terjadi sejak zaman prasejarah, ditandai dengan banyaknya temuan batu pemujaan bercirikan megalitik.
Erupsi berkali-kali terjadi, leleran lava menghantam permukiman, hujan abu dan aliran piroklastik (awan panas) pun tidak membuat warga sekitar mengosongkan dasar kaldera.
Aktivitas vulkanik Gunung Api Batur yang tercatat sejak 1804 hingga 2000 memang bukan letusan paroksismal seperti yang terjadi di Gunung Agung pada 1963. Material piroklastik yang dilemparkan ke udara terkonsentrasi di dalam kaldera. Lava yang encer menyebabkan semburan yang menyerupai air mancur yang menyala-nyala pada malam hari.

1 komentar:

  1. Bingung mencari kendaraan?
    Bingung menyewa kendaraan dimana?
    Bingung mencari harga yang pas?
    Share Trans solusinya.
    Share Trans merupakan jasa penyewaan mobil online yang menghubungkan calon penyewa mobil dengan Rent Car atau Owner yang menyediakan kendaraan
    Kontak Info 087865097776/08990151556 atau cek di website kami www.sharetrans.id

    BalasHapus