Blogger news

Rabu, 10 Oktober 2012

Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos



Pupuk Kompos/IstPupuk Kompos/IstPupuk memegang peranan penting dalam menyuburkan tanaman. Sayang untuk memperolehnya, seseorang perlu membeli terlebih dahulu di tempat yang menyediakan pupuk. Lokasinya pun belum tentu dekat, terkadang jauh dari tempat tinggal. Sehingga membuat orang enggan mencarinya. Namun, seiring perkembangan waktu pupuk bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar kita.

Nah, saat Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) menjalankan Gerakan Lingkungan Aksi Sosial (Gelas) di desa Weninggalih, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 7-8 Juli kemarin. Mereka memberi pelatihan kepada pemuda setempat bagaimana cara pembuatan pupuk Kompos.  
Berikut adalah tips pembuatan Kompos dengan metode Windrow :

Persiapan bahan :1. Bahan Hijau, mengandung (N). Contoh : daun-daun hijau atau kotoran hewan
2. Bahan Coklat, mengandung (C). Contoh : daun-daun kering
3. Bahan Aktivator (Fermentor).
Contoh : Nasi basi atau tape yang diperam dalam air selama ±1 minggu.

Persiapan alat :1. Tempat pembuatan kompos, dapat berupa karung
2. Sekop
3. Alat penyiram
4. Lembaran plastik penutup
5. Termometer, jika ada
6. Mesin cacah / gunting rumput / pisau ukuran besar
7. Alat timbang

Pupuk Kompos diperjualbelikanPupuk Kompos diperjualbelikanPenyusunan bahan :1. Perbandingan Bahan Hijau : Bahan Coklat =  50 :50
2. Bahan Coklat diletakan paling bawah pada tempat pembuatan kompos
3. Selanjutnya dimasukkan Bahan Hijau diatasnya.
4. Bahan coklat maupun bahan hijau sebelumnya telah dicacah terlebih dahulu.
5. Semakin kecil cacahan, proses pengomposan akan semakin cepat.
6. Penyusunan bahan hingga ketinggian maksimum 1 m.

Pencampuran Kompos :1. Pengadukan dilakukan secara perlahan lahan hingga merata sambil diberikan bahan aktivator.
2. Atur kelembapan campuran. Jangan sampai terlalu lembab.
3. Selanjutnya campuran diletakkan pada tempat yang terhindar dari cahaya matahari langsung. Dapat dilakukan penutupan dengan terpal
4. Pastikan campuran mendapat sirkulasi udara yang cukup, misalnya dengan cara melubangi karung.
Pengecekan Kompos
1. Lakukan pengukuran temperatur di beberapa titik tempat pembuatan kompos.
2. Pada hari ke-4 dilakukan pengukuran temperatur pada titik-titik yang sama. Apabila terjadi perbedaan temperatur yang signifikan ≥20C, maka dilakukan pembalikan (mengaduk) kompos. Hal ini dilakukan agar oksigen tercampur secara merata
3. Apabila proses pembalikkan kompos sudah 4 kali, amati perubahan warna, bau dan temperatur. Apabila warnanya sudah berubah menjadi coklat kehitaman, kemudian bau kompos menyerupai aroma tanah, kompos telah menyusut 20-40% dari volume awal, maka proses komposting sudah selesai. Tinggal menunggu temperatur turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar